Kamis, 19 Mei 2016

Astaga! Pria Ini Telan Handphone Miliknya Sendiri

Astaga! Pria Ini Telan Handphone Miliknya Sendiri

Sekitar Dunia Unik – Seperti dilansir dari laman dailymail.co.uk, seorang pria asal Irlandia yang tidak disebutkan namanya ini, beberapa waktu yang lalu telah menelan sebuah handphone miliknya. Pria berusia 29 tahun tersebut harus melakukan operasi bedah agar handphone tersebut dapat dikeluarkan dari dalam tubuhnya.

Cerita dimulai saat sang pria yang juga seorang tahanan ini mengalami muntah dan mual. Selain itu, ia juga merasakan sakit di kepalanya. Setelah dibawa ke klinik terdekat, ia pun mengaku tidak sengaja menelan handphone miliknya. Setelah mendengar pengakuan dari pria ini, maka pihak klinik pun segera membawa pria tersebut ke sebuah rumah sakit agar dokter ahli bedah bisa membantu mengeluarkan handphone tersebut dari dalam tubuhnya.

Artikel menarik lainnya : Bahaya dan Resiko Menggunakan Sandal Jepit

Selama kurang lebih 18 jam, para dokter di rumah sakit menunggu agar handphone keluar bersama kotoran pria. Namun sangat disayangkan, handphone tersebut masih saja berada di dalam lambung pria ini dan tidak mau keluar. Langkah selanjutnya adalah, para dokter menggunakan pipa fleksibel yang dilengkapi kamera kecil pada ujungnya untuk mengeluarkan benda asing dari sistem pencernaan, atau teknik ini disebut juga fastrointestinal endoscopy. Lagi-lagi handphone tersebut tidak dapat keluar dari dalam lambung pria ini.

Astaga! Pria Ini Telan Handphone Miliknya Sendiri

Karena kedua cara diatas tidak berhasil, dokter pun akhirnya melakukan operasi bedah. Ketika melakukan operasi bedah, dokter menghindari untuk membuat cidera sistem pencernaan atau pun luka. Seorang dokter yang terlibat melakukan operasi berkata,”Handphone yang tertelan sampai ke lambung sangat mungkin tidak bisa dikeluarkan dengan menggunakan alat endoscopy yang ada saat ini. Operasi bedah adalah satu-satunya cara yang bisa kita lakukan. Untuk melakukan operasi bedah ini, kita tetap harus bekerja dengan sangat hati-hati dan teliti.”

Akhirnya dengan cara melakukan operasi, handphone di dalam lambung pria berhasil dikeluarkan. Setelah beberapa minggu berlalu, ia juga sudah bisa meninggalkan rumah sakit. Menurut jejak laporan dari pihak rumah sakit, setelah melakukan operasi bedah ini, kondisinya pulih dengan baik.

Rabu, 11 Mei 2016

Fakta Mengejutkan Tentang Pulau Ular

Fakta Mengejutkan Tentang Pulau Ular

Sekitar Dunia Unik – Apa jadinya jika sebuah pulau dihuni oleh salah satu spesies paling berbahaya di muka bumi? Sebuah pulau yang jauh di Samudera Atlantik ini memiliki pemandangan berupa tebing karang dan hutan tropis yang terlihat sangat indah. Masyarakat setempat di Sao Paulo, Brasil, menyebutnya Ilha da Queimada Grande. Namun dunia justru mengenalnya dengan sebutan Snake Island atau pulau ular.

Di pulau ini hidup si viper tombak emas atau Bothrops Insularis, ular dengan kepala berwarna emas jika terkena sinar matahari. Bahkan racunnya mampu membunuh manusia kurang dari satu jam. Ribuan ular viper tersebut hidup di pulau dengan luas 43 hektar ini.

Fakta Mengejutkan Tentang Pulau Ular

“Dulu ada beberapa nelayan yang melihat pisang tumbuh di pulau ini. Mereka berlabuh di pulau untuk mengambilnya. Tapi tak ada yang pernah kembali,” ujar seorang nelayan Sao Paulo ketika Vice (film documenter) mewawancarainya.


Sebuah mercusuar dibangun di pulau tersebut untuk menerangi perairan di Sao Paulo. Sebelumnya dikabarkan ada penjaga yang tinggal di sana bersama keluarganya, namun beredar kabar jika mereka terbunuh karena ular.

Saat ini mercusuar tetap berdiri, meskipun tidak ada penjaga di sana. Meriam dijalankan dengan menggunakan baterai secara otomatis. Angkatan laun yang sedang bertugas akan mengganti baterai tersebut setiap beberapa bulan sekali. Tentu saja hal ini menjadi sebuah tugas yang kurang menyenangkan nampaknya bagi mereka.

Fakta Mengejutkan Tentang Pulau Ular

Karena sulitnya persaingan dalam mencari makanan, jumlah ular di pulau tersebut justru terus berkurang. Selain itu, disinyalir ada beberapa orang yang dengan sengaja menangkap viper kepala tombak yang langka itu untuk dijual. Bahkan harganya pun bisa mencapai ribuan dollar di pasar gelap.

Seorang peneliti yang bernama Karina Rodrigues dari Butantan Institute memperkirakan jumlah ular viper di pulau tersebut “hanya tersisa” 1.500 sampai 2.000 ekor saja. 

Namun demikian, tetap saja nama Pulau Ular tersebut seringkali membuat banyak orang ngeri. Sepertinya hanya penyelundup satwa, ilmuwan maupun angkatan laut saja yang berani menginjakkan kaki di pulau tersebut.